Miskin Moral , Robot Masa Depan Bisa Jadi Ancaman Bagi Manusia?

Berbekal otak dengan prosesor super lengan baja kuat, robot memang didesain untuk dapat membantu manusia, termasuk memahami segala kebutuhannya. Misalnya, robot humanoid Asimo yang tengah dikembangkan oleh raksasa motor asal Jepang, Honda.

Tetapi, sama halnya dengan mesin lain yang telah dibuat oleh manusia, robot pun memiliki satu hal yang tidak terdapat pada semua makhluk hidup, yaitu perasaan. Peneliti pun terus berusaha mengambangkan 'perasaan' pada robot, seperti yang dilakukan oleh perusahaan berbasis internet asal Jepang, Softbank, ketika meluncurkan robot pertama yang diklaim memiliki perasaan, "Pepper", Time (08/06).


Namun, pada kenyataannya robot humanoid setinggi satu meter tersebut hanya mampu merespon perasaan manusia dengan alat-alat pendeteksi seperti kamera, alat perekam suara, dan sensor. Kecerdasan dan 'perasaan' Pepper belum mampu memberikan respon terbaik yang sesuai keadaan manusia.

Nell Watson, CEO dari perusahaan teknologi Poikos, mengungkapkan kekhawatirannya tentang masa depan manusia jika robot-robot semakin pintar namun tidak memahami keadaan yang tengah terjadi dan nilai-nilai moral dasar dari manusia, CNET (22/08).

Watson bahkan memprediksi jika di masa depan robot bisa saja membunuh manusia dengan alasan mewujudkan kebaikan. Para pengembang robot pun hanya punya sedikit waktu untuk mengatasi tantangan ini. Sebab, pada tahun 2025 nanti, umat manusia diperkirakan sudah hidup berdampingan dengan robot.

Berbeda dengan manusia yang mampu mempelajari pengetahuan dan kebijaksanaan dari insting dan intuisi, robot bertindak berlandaskan 'aturan-aturan' atau perintah berupa software yang dipasangkan padanya. Sayangnya, kecerdasan yang dibenamkan oleh manusia pada robot seringkali berpatok pada sebuah kesempurnaan.

Hasilnya pun cukup menakutkan dan mirip dengan beberapa film fiksi ilmiah di mana robot-robot mengambil alih dunia kita. Mereka bisa membuat sebuah logika sendiri dan memutuskan melakukan hal-hal yang berpotensi membahayakan manusia.

Sumber :

Related Post:

No comments:

Post a Comment