Mengirimkan Email Menggunakan Telepati

Sistem yang dimiliki oleh Mesin sensor gelombang otak telah digunakan di beberapa perangkat untuk mengendalikan apa saja. Teknologi yang berkembang kini memungkinkan sistem itu bisa digunakan dalam pengiriman pesan, dari otak ke otak. Sebagai contoh sekarang untuk mengendalikan helikopter, hingga menggerakkan karakter di game komputer mulai menggunakan mesin sensor gelombang otak. Percayakah jika sistem ini bisa mengirim email dari India ke Prancis tanpa bantuan internet?

Dilansir melalui Daily Mail, Senin 1 September 2014, peneliti mengklaim telah berhasil menggunakan electroencephalography EEG). Teknologi yang disematkan di kepala ini mampu merekam aktivitas elektrik dari neuron di otak lalu mengkonversikan kata menjadi kode biner.



Dalam EEG, listrik yang dipancarkan ke otak terhubung dengan pikiran yang kemudian dimasukkan ke dalam antarmuka komputer. Perangkat komputer ini kemudian menganalisa sinyal dan mengendalikan aksi.

Para peneliti telah memutuskan untuk mengganti antarmuka kmoputer dengan otak lain untuk menerima sinyal. mereka mengklaim bahwa uji coba ini mampu mengirimkan salam dari seorang relawan di Thiruvananthapuram, india ke relawan lain di Strasbourg di Prancis. Ini merupakan pertama kali manusia bisa mengirimkan pesan langsung ke setiap otak manusia. Uji coba itu bisa mentranslasikan pesan dan kemudian menggunakan stimulasi elektrik untuk diimplankan ke pikiran penerima. Pesan ini muncul dalam bentuk kilatan cahaya di ujung pandangan mereka. Teknologi ini dikembangkan sebagai bagian dari kolaborasi antara University of Barcelona di Spanyol, Axiliun Robotics di Prancis, Harvard Medical School dan Starlab Barcelona. temuan ini telah di publikasikan di Plos One.

Teknologi komunikasi otak ke otak memang telah mendapatkan perhatian cukup besar di ranah penelitian. Pada Mei lalu, peneliti Jerman bisa menunjukkan adanya 7 pilot yang bisa mengontrol penerbangan melalui pikiran dengan sangat akurat. "Kami mengantisipasi jika suatu saat komputer akan bisa berinteraksi secara langsung dengan otak manusia, memungkinkan komunikasi antar otak secara rutin," tulis mereka.

Sementara itu, di bulan Juni, peneliti dari University of Oregon mengklaim telah menciptakan perangkat yang bisa memonitor memori seseorang secara real time. Artinya, perangkat tersebut bisa memperlihatkan apa yang dipikirkan seseorang.

Otak manusia sejatinya terbuat dari miliaran neuron aktif. Sama dengan ukuran panjang 170 ribu kilometer. Setiap pikiran yang muncul, otak akan memproduksi sinyal elektrik. Gerakan elektrik ini dihasilkan oleh reaksi kimia antara neurons, yang bisa diukur.

Perekaman dan penafsiran sinyal itulah yang disebut sebagai EEG. Teknologi EEG ini telah digunakan dalam kegiatan medis sejak 1924.

Related Post:

No comments:

Post a Comment